Tuesday, October 11, 2011

SALUT: Mewujudkan Kebersahajaan dan Kebijaksanaan

Berbagai upaya untuk memperluas skala dan dampak penyadartahuan masyarakat-luas terhadap pentingnya menjaga kesehatan laut dan sejumlah ekosistem kunci yang melekat padanya haruslah tetap berjalan. Adalah niscaya bahwa waktu terus berjalan dan semangat-semangat baru muncul meski sementara sebagian atau bahkan hampir semua semangat lama mulai redup.

Untuk itu "energizing" perlu dilakukan oleh semangat baru untuk membangkitkan kembali nostalgia mimpi yang sebenarnya belum lama berlalu. Bersih pantai, pemantauan terumbu karang, diskusi dengan nelayan dan para panglima laot, membangun semangat berjejaring, berfikir terbuka dan progresif hingga pada keharusan untuk bertindak realistis juga telah terlalui, meski pada kegiatan dan kondisi itu kita masih perlu tetap membiasakan diri.

Berbagai peluang mulai terbuka, meski tantangan kedepan makinlah berat. Menyiasati dan mencerdasi setiap perkembangan adalah vital untuk survival. Daya tahan adalah lebih penting daripada daya terjang, karena kita tidak hanya cari menang, tetapi lebih dari itu, kita mencari dan mewujudkan kebersahajaan dan kebijaksanaan.

Wahai para Sahabat Laut (SALUT)... (terus) tergerak... bergeraklah !!!

Wednesday, May 4, 2011

Sambel Fest

sambel fest by EngageMedia.org
sambel fest, a photo by EngageMedia.org on Flickr.

EngageMedia mengadakan perkemahan distribusi video dengan 43 aktivis video dari tanggal 16 Juni hingga 20 Juni 2010. Partisipan datang dari Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste.

Perkemahan diadakan di daerah Baung, dekat Malang, Jawa Timur, dan menghadirkan berbagai kelompok dan individu kebudayaan untuk berdiskusi, berbagi keahlian, dan berkolaborasi seputar distribusi video digital.

Program yang diselenggarakan seperti presentasi proyek terkini, kampanye dan strategi distribusi, workshop kompresi dan mengunggah video, diskusi mengenai distribusi independen dan lisensi, penayangan video, serta festival membuat sambel.

Tujuan utama pertemuan tersebut:

menciptakan ruang berbagi karya terkini dari para aktivis video di bidang distribusi maupun produksi;

membangun jaringan pembuat video dan proyek video online di kawasan ini agar di masa depan bisa saling bekerjasama;

meningkatkan kemampuan para aktivis video di kawasan ini dalam distribusi online;

membangun dan mendiskusikan berbagai taktik kampanye video online;

meningkatkan menyerapan dan kolaborasi di sekitar alat-alat distribusi video online;

mengeksplorasi berbagai masalah seputar creative commons sebagai solusi di tingkatan lokal;

If you have any questions about the event please contact: alexandra@engagemedia.org

Via Flickr:
by Donny Hendrawan

Wednesday, April 27, 2011

'Membirukan' Aksi Karena Kita Peduli

Ini bukan untuk ajakan kampanye politik praktis. Ini tentang panggilan untuk menyadarkan diri kita sendiri kemudian bersama membangun kesadaran dan aksi kolektif untuk memulihkan (kondisi), menjaga dan mencintai laut.

Sudah banyak yang bayangkan dan bincangkan tentang isu pencemaran laut baik karena limbah dan sampah. Tumpahan minyak dan buangan plastik bekas kemasan makanan-ringan yang kita konsumsi.

Laut kita satu terhampar luas menyatukan kita di bumi kita yang satu... si planet biru.

Adakah kita terpanggil untuk kebersamaan ini?!

Menanti dan Menuju OCABA 2011.

Saleum Juang!

Saturday, January 15, 2011

Lahan Basah vs 'Lahan Basah'

Cakupan lahan basah sangat luas, baik yang alami seperti: kawasan mata air, danau, sungai, laguna, gambut, mangrove, gambut, lamun dan terumbu karang; maupun yang buatan, seperti kolam, tambak, sawah dan waduk. Keberadaannya bisa saja berada di latidute maupun altitude manapun. Dari yang berasa hambar, payau hingga asin.

Jelas yang in terkait lahan basah lebih dari 5 dekade ini adalah mangrove, gambut dan terumbu karang. Ketiganya menyimpan keanekaragaman hayati dan nilai jasa lingkungan (environmental services) yang tinggi. Bahkan gambut 'diamini' sebagai penyimpan, penyerap sekaligus pelepas karbon yang semakin countable. Meski demikian, menyoal endemisme spesies (jenis), danau-danau alami yang masih ada (baca: belum mengering), tidak bisa diremehkan.

Berita buruknya, semua jenis lahan basah alami begitu tak berdaya dengan eksploitasi berlebih dan pembumihangusan. Realita ini menandakan bahwa nilai biodiversity dan jasa lingkungan yang melekat pada 'lahan basah' masih dipandang sebelah mata, atau digadaikan untuk kepentingan lain karena dikategorikan sebagai lahan nganggur tak berguna.

Semakin kontras, lahan basah telah menjadi 'lahan basah' lain, di bumi yang sama, untuk kepentingan pengurasan sumberdaya kayu alam, penguasaan lahan dan ekpansi perkebunan skala besar oleh penguasa korup dan pemodal rakus.

Apa yang bisa dilakukan?!

Selamatkan yang tersisa. Silakan jadi penguasa yang adil dan pemodal yang bijak. Berdoa!